Hidup dan tinggal di desa bukanlah sebuah kemonotonan , karena didesa juga mengikuti semua perkembangan yang di alami dunia global , karena di desa tempat saya tinggal terletak tidak begitu jauh dari kota , fasilitas yang tersedia terbilan lengkap , teknologi dan informasi yang sudah terjangkau oleh desa dan desa yang masih di penuh sesaki oleh pepohonan yang membantu untuk menjadi 'hero's"nya dunia.
Desa yang hanya mamiliki polutan yang berasal dari imbah rumah tangga ini masih sangat asri , limbah-limbah yang berasal dari rumah-rumah penduduk ini masih dapat di toleransi dan pendudukpun masih segan mengolah limbah yang tidak begitu banyak , jadi limbah yang di hasilkan masih tidak berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan.
perbedaan yang sangat besar bila di bandingkan dengan hidup di perkotaan , kebisingan yang banyak dan juga penuh dengan polutan , yang sangat tidak bersahabat dengan alam , dan tata kota yang sangat morat-marit sebenarnya menjadi sebuah perhatian besar yang masih tertutup oleh dinding besar yang membuat tidak nampak oleh perhatian pemerintah, sehingga menimbulkan suatu rasa iba yang di rasakan oleh beberapa orang yang cinta akan kehijauan alam .
Mungkin pertanyaan yang patut di layangkan adala " kapan kota menjadi sebuah ikon hijau dari semua tempat?" tapi simpel saja kalau saja jawaban ika saya yang di tanya " tunggu saja waktu re-ingkarnasi" karena semua kota sudah di penuhi oleh mobil dan tempat-tempat mewah , dan semua tempat sudah habis untuk itu , jadi mau di mana lai mau menanam tanaman ?????
Berusahalah untuk bisa mencintai alam tempat kita tingal , jadikan kota hijau seperti desa ku . agar bumi tidak akan menjadi semakin panas .